Friday 14 August 2015

Menpora Gandeng Arifin Panigoro, Dualisme Bisa Terulang Lagi

Hasil gambar untuk Arifin Panigoro
Arifin Panigoro, aktor utama di balik dualisme sepakbola nasional.
IF48 - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi beserta Tim Transisi bentukannya berencana akan menggandeng bos Medco Group, Arifin Panigoro untuk menjalankan kompetisi U-15. Adanya rencana ini semakin menegaskan bahwa aroma IPL di tubuh Kemenpora semakin menguat.

Sebagai pecinta sepakbola, tentu kita sudah mafhum bahwa kehadiran IPL beberapa tahun yang lalu merupakan sejarah yang kelam bagi persepakbolaan Indonesia. Hadirnya IPL terbukti banyak melahirkan dualisme klub, bahkan hingga dualisme dalam internal PSSI pada tahun 2012.

Sejak awal digagasnya Liga Primer Indonesia oleh Arifin Panigoro dan sejumlah koleganya sudah banyak mendapat pertentangan dari kalangan pelaku dan pengamat sepakbola di tanah air, dikarenakan akan memicu terjadinya dualisme kompetisi di tanah air. Karena pengelolaan kompetisi ini terlihat sangat amburadul, pada akhirnya kompetisi ini harus bubar pada tahun 2013, setelah masalah dualisme berhasil diselesaikan melalui KLB PSSI 17 Maret 2013.

Lantas apa motif Menpora untuk kembali menggandeng sang "Bapak Dualisme Sepakbola Indonesia"? Sehingga jangan heran bila selama ini Menpora Imam Nahrawi diberi label oleh para pecinta sepakbola sebagai "menteri boneka" Jenggala dan kroni-kroninya. Apalagi, Arifin Panigoro sendiri adalah salah satu penyandang dana Joko Widodo saat Pilpres 2014 lalu.

Sebagai suporter yang bijak, kita tentu harus waspada terhadap bahaya laten LPI/IPL, karena ruh IPL rupanya memang bangkit kembali, meski IPL sejatinya sudah bubar. Dan jangan mudah tertipu oleh propaganda sesat dari media-media pendukung barisan sakit hati yang jelas-jelas sangat mendukung tindakan Kemenpora yang menabrak aturan. 

No comments:

Post a Comment