Saturday 3 January 2015

Penunjukan Budiarto Shambazy Ke Dalam Tim 9 Picu Kontroversi


IF48 - Penunjukan Budiarto Shambazy ke dalam Tim Sembilan bentukan Kemenpora untuk menginvestigasi PSSI dinilai memicu kontroversi oleh mayoritas penggemar sepakbola tanah air. Banyak kalangan meragukan kredibilitas beliau, dikarenakan beliau dikenal sebagai wartawan "bodrex" pendukung Jenggala, yang saat ini bekerja di harian Kompas.

Hampir setiap kali beliau diwawancarai oleh media (khususnya Metro TV), beliau selalu mengagung-agungkan kelompok Jenggala dan kroninya. Sehingga tidaklah heran jika mayoritas suporter sepakbola nasional menyebut beliau sebagai bagian dari kelompok "barisan sakit hati".

Ketua Umum Jakmania Larico Ranggamone menilai, Budiarto Shambazy tidak memiliki track record yang baik di kancah persepakbolaan nasional. Beliau hanyalah titipan dari partai pengusung Presiden yang berkuasa saat ini, untuk mencoba menghidupkan kembali kompetisi Liga Primer Indonesia (dengan nama baru) yang terbukti dapat memicu kembalinya kekisruhan di tubuh PSSI.

"Prestasi beliau dalam sepakbola nasional apa?? Kok bisa-bisanya Menpora memasukkan beliau ke Tim Sembilan?? Beliau itu hanyalah penjilat dari kelompok Jenggala yang memang ingin berkuasa kembali di PSSI. Ingat beberapa tahun lalu, siapakah yang membuat dualisme klub Persija? Jelas orang-orang dari Jenggala-lah yang jadi biang keroknya," kata pria yang akrab disapa Rico tersebut.

Sementara itu, salah satu ex-member JKT48 Cindy Gulla juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, penunjukan Budiarto Shambazy sebagai anggota Tim Sembilan justru akan memperparah kisruh dalam sepakbola nasional.

"Budiarto itu mah anteknya Jenggala, dia kan salah satu wartawan yang ikut bantu bikin kisruh sepakbola Indonesia beberapa waktu lalu. Harusnya Menpora cari solusi lain, bukannya bikin tim yang kerjaannya cuma bisa bikin kisruh," ujar Cigull.

No comments:

Post a Comment