Thursday 1 January 2015

Hak Siar ISL 2015 Diperebutkan Banyak Televisi Terestrial

IF48 - Menjelang kembali bergulirnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang akan dimulai pada Februari 2015, publik sepakbola nasional sampai saat ini masih bertanya-tanya tentang kepastian stasiun televisi terestrial (free-to-air) yang akan menyiarkannya. Sedangkan hak siar untuk kategori televisi berbayar sudah dipegang oleh First Media Group melalui kanal Beritasatu Sports.

CEO PT. Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan bahwa hak siar ISL 2015 baru akan diumumkan pada saat launching kompetisi. Pihaknya juga mengatakan bahwa BV Sport selaku pemilik media rights ISL untuk 10 musim (terhitung sejak 2014) masih melakukan pembicaraan dengan sejumlah stasiun televisi.

"BV Sport sekarang sedang memfinalisasi dengan beberapa tv partner. Dan kemungkinan saat launching ISL sudah bisa di-share," ungkap Joko. "Ya, kemungkinan akan lebih dari satu stasiun televisi. Dan yang jelas ada yang di pay tv dan free to air," tambahnya.

Pada ISL musim lalu, banyak keluhan dari masyarakat terkait sejumlah pertandingan yang tidak disiarkan melalui televisi terestrial, dikarenakan pembatasan kuota siaran oleh BV Sport. Selain itu, siaran tidak bisa diakses di beberapa daerah karena adanya perjanjian kontrak antara televisi terestrial dan BV Sport yang memang mengharuskan adanya pengacakan, karena banyaknya televisi berbayar di negara lain yang juga ingin membeli hak siar ISL. Namun Joko berharap, siaran ISL 2015 bisa sesuai dengan ekspektasi masyarakat luas.

"Semoga sesuai ekspektasi masyarakat, dan bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan," jelas Joko.

Mengenai pengambilan gambar, BV Sport tetap akan mempekerjakan crew ANTV karena mereka sudah capable dan berpengalaman dalam menyiarkan Liga Indonesia, terlepas dari siapapun yang memegang hak siar. "Pengambilan gambar di lapangan tetap akan dikerjakan ANTV karena mereka sudah berpengalaman," pungkas Joko.

No comments:

Post a Comment