Friday 23 January 2015

ISL 2015 Kemungkinan Akan Disiarkan Banyak Stasiun TV

IF48 - Menjelang bergulirnya kompetisi ISL 2015 pada 20 Februari mendatang, BVSports selaku pemegang hak siar dan hak komersial sedang melakukan proses penentuan siapa yang akan menyiarkan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu.

Seperti halnya musim lalu, BVSports membagi dua penjualan hak siarnya, yakni ke TV free-to-air dan TV berbayar. Mengenai TV berbayar, Beritasatu Media Holdings sudah resmi dinyatakan sebagai pemegang hak siar ISL 2015, sedangkan K-Vision masih menunggu kepastian apakah akan menyiarkan atau tidak.

Terkait TV terestrial rencananya akan ada penambahan operator. Jika musim lalu hak siar untuk free-to-air hanya dipegang oleh MNC Group (RCTI, MNCTV, Global TV, Sindo TV), maka pada ISL 2015 hampir dipastikan akan ada penambahan operator siaran.

Sebagai gambaran, ada tiga media lain yang juga mengikuti bidding hak siar ISL 2015 yakni SCM Group (SCTV, Indosiar, O Channel), Trans Media (Trans TV dan Trans7), dan TVRI. Hampir dipastikan salah satu dari itu yang terpilih, termasuk dari pemegang hak siar sebelumnya.

Bahkan, beberapa stasiun TV berjaringan seperti Kompas TV, NET TV, dan RTV juga dikabarkan akan mendampingi grup media besar yang nantinya memegang hak siar ISL 2015 untuk TV terestrial.

"Akan tetapi, kami tidak bisa umumkan saat ini siapa yang terpilih. Pasalnya, ada hal-hal yang masih harus dituntaskan. Secara resmi, kami akan umumkan pemegang hak siar ISL 2015 dalam launching kompetisi pada 31 Januari," kata Head of Content and Production BVSports, Sandy Anugerah.

Saat menentukan pemegang hak siar musim depan, BVSports merespon suara-suara yang muncul dari penikmat ISL 2014 lantaran sulit mendapatkan akses menonton pertandingan. Hal itu terjadi karena siaran lebih banyak ada di K-Vision dibanding TV reguler, MNCTV, Global TV, dan RCTI.

"Kami sebenarnya tak mau hal itu terjadi lagi. PT. LI ingin agar penikmat sepak bola bisa mudah mendapatkan akses menonton yang mudah," kata Tigor Shalom Boboy, Sekretaris PT. LI selaku pengelola liga.

"Sebagai solusinya, kami memperbanyak operator TV free-to-air yang menyiarkan ISL musim depan. Musim lalu sebenarnya kami ingin seperti itu, lebih banyak disiarkan bukan di TV berbayar. Tapi keinginan tersebut terbentur lantaran ada batas tertentu yang dipatok pihak TV terkait program. Tak mungkin programnya diisi oleh ISL setiap hari. Maka, kami lempar ke TV berbayar," ujar Shandy.

No comments:

Post a Comment