Saturday, 11 April 2015

Arema Pertimbangkan Gugat BOPI Ke PTUN

Sejumlah pemain dan official tim Arema Cronus berfoto saat peluncuran tim tersebut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (15/2)
Para pemain Arema Indonesia kompak menyambut gelaran QNB League 2015.

IF48 - Jika sebelumnya Arema Cronus melunak dan mengatakan tidak ada maksud membangkang atas keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), kini situasi sudah berubah. Arema akhirnya gerah juga dengan manuver BOPI.

Imbas dari manuver BOPI tersebut salah satunya penundaan QNB League 2015. Walau penundaan itu disebut-sebut karena pelaksanaan Kongres PSSI, namun tak dimungkiri salah satunya disebabkan teguran yang dilayangkan Menpora ke PSSI.

Arema pun berencana melakukan serangan berupa gugatan yang diarahkan ke BOPI. CEO Iwan Budianto mengatakan alasan munculnya rencana gugatan itu karena BOPI dinilai merugikan Arema Cronus dan peserta QNB League secara umum karena tertundanya liga.

Dihubungi pada Jumat 10 April 2015, Iwan mengatakan, “Kami punya pertimbangan seperti itu (gugatan) ke BOPI. Bagaimana pun kondisi sepak bola sekarang ini sudah terintimidasi. Efeknya besar pada tim dan klub secara umum,” sebut orang nomor satu di Arema Cronus ini.

IB, sapaan akrab Iwan, tak merinci kapan rencana gugatan tersebut akan resmi dilayangkan. “Kami masih merumuskan bagaimana bentuknya, apakah pidana, perdata atau PTUN,” lanjut dia. Jika benar demikian, ini merupakan langkah agresif pertama Arema menyikapi rekomendasi BOPI.

Arema sendiri hingga sekarang terus melakukan proses rekonsiliasi untuk menyatukan kembali elemen PT Arema Indonesia yang dulu bersengketa. Kendati sudah ada pertemuan awal, namun langkah Singo Edan ini tak mendapat apresiasi dari BOPI.

Badan pimpinan Noor Aman tetap tutup mata dengan progres rekonsiliasi di Arema dan melakukan berbagai cara agar tim berlogo kepala singa tak bertanding. Gagal memengaruhi kepolisian, BOPI sempat melarang tim-tim QNB League bertanding lawan Arema. Manuver itu pun gagal.

Akhirnya BOPI melalui Menpora membuat surat teguran disertai ancaman bahwa klub-klub tak akan diizinkan memakai fasilitas pemerintah yakni stadion. PT Liga Indonesia dan PSSI ujungnya menuruti itu dan menunda kembali gelaran QNB League yang baru bergulir sepekan.

“Kami sedang bekerja keras untuk rekonsiliasi dan tentu tidak bisa dilakukan satu-dua hari. Semua butuh proses, pembicaraan bagaimana nantinya. Tapi tampaknya itu masih tidak dipandang positif dan Arema tetap dicekal,” keluh Iwan Budianto.

Padahal manajemen Arema sendiri menargetkan proses rekonsiliasi tak akan berlarut-larut, yakni sekitar 10 hari ke depan. Kenyataannya BOPI menginginkan hasil instan dan meminta Arema menuntaskan persoalan legalitas dalam satu-dua hari. 

No comments:

Post a Comment