Pertemuan Hary Tanoe (Ketum AFI) bersama La Nyalla (Ketum PSSI) dan Joko Driyono (CEO PT Liga) |
“Jika kolam ada jarumnya. Jangan diobok-obok airnya sampai mati ikannya, ambilah jarumnya tanpa kita mematikan ikannya. Sama halnya dengan PSSI, jika melihat ada masalah, fokuslah pada masalah, jangan dihancurkan institusinya,” ujar Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI), organisasi yang juga bernaung di bawah PSSI.
Pria yang juga merupakan CEO MNC Group tersebut sangat menyayangkan sikap arogan Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi yang membekukan PSSI. Menurutnya, sepakbola adalah olahraga rakyat. Banyak masyarakat yang menyukai sepakbola, banyak pemainnya juga. Jadi, dengan keputusan Menpora, praktis PSSI lumpuh.
“Bola itu olahraga rakyat, banyak orang yang suka. Banyak pemainnya juga. Sehingga hal ini pemainnya banyak yang nganggur. Pendukung kecewa karena tidak ada hiburan lagi. Jadi saya tegas saja, ini keliru tindakan yang diambil pemerintah,” ungkap HT.
Seperti diketahui, terdapat ratusan klub sepakbola di Indonesia dengan puluhan pemain dalam satu tim. Jadi bisa dibayangkan apabila segala aktivitas tidak diperbolehkan, maka akumulasi dari angka penggiat sepak bola tanah air akan menjadi pengangguran atau minimal pemain sepak bola antar kampung (tarkam).
Untuk meminimalisir hal tersebut, HT selaku Ketua Asosiasi Futsal Indonesia menyarankan agar media membantu dengan memberikan berita yang proporsional, agar paling tidak sepak bola Indonesia menjadi normal kembali.
No comments:
Post a Comment