Pengurus PSSI periode 2015-2019. |
Ketika dikonfirmasi mengenai kejelasan kompetisi yang diambil alih Menpora yang akan dibebantugaskan kepada PT Liga Indonesia, Jokdri menerangkan bahwa Liga Indonesia memang independent akan tetapi QNB League adalah properti PSSI.
"PSSI menyatakan selesai tapi tidak tuntas, liga tidak dalam kewenangan dalam menjawabnya bagaimana esok kelanjutan kompetisi. Yang pasti dalam permasalahan ini kompetis QNB adalah properti milik PSSI, jadi kami tidak bisa menjalankan kompetisi atas perintah Menpora”, tambah Jokdri.
Meskipun tengah tak berdaya terhadap dua mandat Menpora, Imam Nahrawi yang membekukan PSSI dan melarang ijin keramaian untuk pertandingan Liga Indonesia, PSSI mencoba menegaskan kembali sebagai organisasi yang berada di dan diakui oleh FIFA.
"Sebagai anggota penuh PSSI telah menghadiri kongres AFC dan FIFA di Bahrain tanggal 30/4/15 dan PSSI telah melaporkan hasil (Kongres Luar Biasa) KLB tersebut. Terhadap keputusan tersebut FIFA dan AFC mengakui kepengurusan PSSI dan FIFA mengakui La Nyalla Mattaliti sebagai ketua yang sah”, ungkap Hinca Panjaitan, Sabtu (02/5/2015).
Lebih lanjut FIFA dan AFC menekankan akan tetap mengakui PSSI dibawah kepemimpinan La Nyalla Mattaliti dengan penekanan bahwa Ketua Umum harus segera melaporkan penyelasaian masalah secepatnya.
"Kami sudah bicara denga Sekjen dan Presiden FIFA, Sekjen AFC dan jajarannya. Bahwa kongres yang dihadiri perwakilan AFC dan FIFA dipastikan sesuai dengan statua dan diakui sampai 2019. La Nyalla tetap diakui sebagai pemimpin PSSI dengan catatan harus segera menyelesaikan permasalahan secara internal" jelas Hinca.
No comments:
Post a Comment