IF48 - Aremania dengan tegas menolak sikap BOPI dan Kemenpora yang berusaha menghentikan langkah Arema di kancah tertinggi sepakbola Indonesia. Mereka berpendapat bahwa menghentikan Arema sama saja dengan mematikan perekonomian rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya atas keberadaan Arema.
"Dapat kita bayangkan seandainya Arema ini benar-benar gak ada, ada berapa banyak masyarakat yang dirugikan? Sebab secara tidak langsung keberadaan Arema ini juga turut memutar roda perekonomian rakyat," ungkap Yuli Sugianto saat ditemui di Gedung DPRD Kota Malang (13/4/2015).
"Baru dua pertandingan yang diputar di Malang itu sudah memberikan dampak positif bagi perekonomian, ada kehidupan yang berputar di sana, mulai dari pedagang asongan, tukang parkir, keamanan, dan lain-lain. Jadi menjegal Arema sama saja menghentikan perekonomian rakyat," imbuh pria yang akrab disapa Jhoelez ini.
Yuli juga melihat kejanggalan dari sikap BOPI, sebab pihak Arema sudah memenuhi syarat dengan melakukan upaya rekonsiliasi dengan mempertemukan tokoh-tokoh yayasan Arema. "Sudah ada upaya rekonsiliasi yang dilakukan Arema, AFC dan FIFA juga sudah mengakui, ada apa dengan Menpora?" ucapnya.
No comments:
Post a Comment