IF48 - PT. LIGA Indonesia mendapat keuntungan senilai Rp 27 Miliar di tahun 2014
ini. Kepastian ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
LIGA di Hotel Aryaduta, Palembang, Sabtu (31/1/2015).
Operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama ini
sukses membalikkan keaadan saat tahun 2013. Saat itu LIGA malah rugi
senilai 23 Miliar. CEO LIGA, Joko Driyono mengatakan, dana ini akan
dijadikan dana cadangan perusahaan serta tidak untuk dibagikan kepada 18
tim peserta ISL 2015.
"PT Liga Indonesia memang membukukan keuntungan 27 Miliar Rupiah pada
2014, tapi karena mengalami kerugian hingga 23 Miliar Rupiah pada 2013
maka pemegang saham memutuskan keuntungan tidak dibagikan," kata Joko
usai RUPS.
Ia mengemukakan, seluruh pemegang saham telah menerima laporan keuangan
tersebut, termasuk penjelasan mengenai kerugian yang terjadi pada 2013.
"Rugi di 2013 itu merupakan rugi yang direncanakan karena terdapat
pembenahan fundamental yang dilakukan termasuk memberikan dana kelola
sebesar Rp 3 miliar kepada masing-masing klub," ujar Joko.
Sementara pada musim 2015 ini, para pemilik saham telah sepakat hanya memberikan sharing
dana sebesar Rp 2,5 miliar kepada klub ISL, dan 100 juta kepada klub
Divisi Utama. Namun tim Divisi Utama ini akan diberikan sharing
keuntungan sebanyak tiga kali sesuai dengan capaian prestasi.
"Jika lolos babak 16 maka akan diberikan seratus juta lagi, begitu seterusnya hingga tiga kali sampai Final," tambah Joko.
Selain itu di ISL 2015, LIGA juga melakukan perubahan soal wasit dalam
hal akomodasi dan lain-lainnya. "Seluruh wasit serta perangkat
pertandingan di ISL, transportasi, akomodasi, makan dll ditanggung oleh
LIGA. Klub dibebaskan dari kewajiban ini, demi memproteksi integrity
kompetisi, disiplin, interaksi klub dengan perangkat pertandingan,"
pungkas Joko.
No comments:
Post a Comment