IF48 - Sriwijaya FC kecewa
terhadap Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Tim Sembilan
bentukan Kemenpora yang menunda kick off Indonesia Super League (ISL)
2015 yang semula ditetapkan pada 20 Februari oleh PT Liga Indonesia.
Menurut manajer Sriwijaya FC Robert Heri, dari sisi mana pun keputusan
yang diambil oleh BOPI tersebut merugikan klub yang saat ini sudah siap
berkompetisi.
"Tidak ada (nilai) positifnya, semuanya negatif. Semua program jadi
berantakan. Persiapan kita selama ini jadi rusak semuanya," kata Robert
Heri dilansir dari Goal Indonesia.
Namun begitu, mau tidak mau, lanjut Robert, SFC harus tetap bersabar.
Karena dua minggu ke depan (4 Maret 2015) baru ada keputusan lanjutan
yang akan dimumkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam
Nahrawi.
"Menunggu dua minggu juga belum pasti, apakah itu dimulai atau diundur lagi, semua tidak ada yang pasti," keluhnya.
Saat ditanya apakah persyaratan dari BOPI ini terlalu ketat. Robert
menegaskan kalau BOPI seakan tidak menginginkan ISL berlangsung.
"Yang jelas, mereka (BOPI) menyuruh kompetisi tidak jalan. Sebenarnya
mereka tidak perlu mencampuri urusan klub, ini sudah intervensi,"
tegasnya.
Sementara itu, rasa kecewa pun dilontarkan oleh asisten pelatih SFC
Hendri Susilo. Menurutnya, kalau persiapan SFC sudah pada puncaknya
untuk menjalani kompetisi. Namun dengan ditundanya kick off, tentu
mempengaruhi psikologi skuat asuhannya.
"Kecewa, merusak program dan merusak fix performance pemain. Sekarang
anak-anak sudah ada pada puncaknya (permainan) dan sudah siap seratus
persen untuk tanding, tiba-tiba gak jadi," ungkapnya secara
terpisah. "Saya mendukung apa yang dimau BOPI. Tapi waktunya tidak
tepat, kenapa tidak jauh-jauh hari," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment